Selain Yang, ada 2 lagi pria yang berprofesi terapis ibu menyusui di China. Sebagai terapis ibu menyusui, tugas Yang adalah membantu para ibu yang memiliki bayi untuk bisa mendapat ASI yang cukup untuk bayinya.
Dengan profesi semacam itu, maka Yang membantu para ibu memijat payudara agar menghasilkan ASI yang cukup. Namun, pemijatan payudara ini malah membikin dia merasa ‘dimusuhi’ kaum pria alias bapak-bapak. Pasalnya, kaum bapak curiga dengan Yang sekalipun dia lulus dengan pujian.
Dampaknya adalah, Yang memiliki sedikit klien. Baru-baru ini hanya 2 ibu baru yang mau dipijat agar ASI-nya keluar. Selama 90 melakukan terapi menyusui, Yang dibayar 90 pound.
“Saya merasa salah memilih profesi. Para suami mencurigai saya. Semula ratusan ibu menjadi klien saya, namun setelah suami mereka tahu saya adalah pria, praktis klien saya berkurang,” katanya.
Yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang fisiologi, akupunktur, dan pijat. Dengan pendidikan yang dimilikinya, bisa dikatakan dia terapis yang berlatar belakang baik. “Saya akan melakukan hal terbaik jika orang memberi kesempatan,” tambahnya.